DENPASAR - Acara berbagi pengetahuan dan jaringan membentuk ekonomi masa depan "AI dan Semikonduktor" yang diselenggarakan oleh dewan nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bekerja sama dengan Tshinghua SEA Center Asosiasi (TSEA) Insinyur Indonesia Bali, Kura Kura Bali, pada 28-29 September 2024.
Apa itu AI? AI adalah Kecerdasan Buatan, seperti kepanjangan AI yaitu Artificial Intelligence, AI merupakan teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia.
Baca juga:
PERS.CO.ID: Cara Baru Bermedia!
|
Dalam Teknologi Artificial Intelligence (AI) sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Penggunaan asisten virtual yang ada di aplikasi transportasi online maupun media sosial. Bidang kesehatan juga mulai menerapkan AI, terlihat dari penggunaan teknologi dalam diagnosis penyakit secara otomatis.
Sedangkan Semikonduktor AI merupakan perangkat keras dalam GPU dan TPU. Semikonduktor ini digunakan untuk membangun GPU (Graphics Processing Unit) yang menjalankan berbagai komputasi secara paralel untuk sistem berbasis AI.
Baca juga:
Indonesia Satu: Media Pemersatu Bangsa
|
TPU (Tensor Processing Unit) merupakan akselerator yang dirancang khusus oleh Google untuk mempercepat aplikasi pembelajaran mesin.
Kemudian dalam pandangan Tuti Hadiputranto selaku Presiden Direktur PT Bali Turtle Island Development (Kura Kura Bali Sez).
Para pemikir cemerlang ini ingin belajar bagaimana inovasi dapat dimanfaatkan untuk menciptakan perubahan positif di komunitas mereka.
"Kami tidak sabar untuk melihat ke mana kolaborasi ini akan membawa kami, kerjasama ini akan berlangsung lama (Kura Kura Bali dan Tshinghua SEA Center Asosiasi), " ungkapnya.
Kunjungan kerja Dr. Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T., IPU., sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, menyebutkan juga bahwa program ini seperti ini sungguh bagus untuk menyambut teknologi yang sedang digandrungi dunia.
"Acara ini merupakan sebuah ajang pertukaran ide yang menginspirasi saat kami mempelajari masa depan digitalisasi dan potensi teknologi AI, " ungkapnya.
Dalam wawancara singkatnya, Airlangga juga menyebutkan, dengan teknologi ini tercipta tentu akan dapat menyerap tenaga kerja yang besar.
" Apabila tercapai, di tahun 2030 di wilayah asian akan tercipta kerjasama digital ekonomi pertama dalam timgkat global "
Tentu keberadaan Tshinghua SEA akan menjadi penting, apalagi sudah memiliki 'center' di Bali
"Tentu ini menjadi kampus 'candradimuka' untuk Indonesia, " ungkapnya. (Ray)